Dinamai tajen berasal dari Bali, asal usul tajen itu sendiri dari perkusi salah satu kebiasaan upacara di komunitas Hindu di Bali. Tujuannya mulia, ketika ia menyelaraskan hubungan manusia dengan bhuana-bhuana agung. Upacara tradisional adalah bahan menggunakan hewan seperti kerbau, babi, ayam, bebek, dan berbagai jenis hewan lainnya. Persembahan dilakukan oleh nyembleh binatang dalam mantera.